Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Proyeksi Penduduk : Pengertian, Kegunaan dan Cara Menghitungnya

Pengertian

Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang dilakukan berdasarkan komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, seperti kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi.

Proyeksi Penduduk
Proyeksi Penduduk
Manfaat atau Kegunaan Proyeksi Penduduk  

Proyeksi penduduk bisa memberikan informasi kepada pemerintah tentang tren-tren yang memengaruhi perkembangan sosial-ekonomi, sehingga membantu dalam pembuatan kebijakan yang bisa diterapkan di berbagai skenario. 

Berikut beberapa kegunaan proyeksi penduduk bagi suatu negara, yaitu:

1. Perencanaan Pembangunan Infrastruktur 

Proyeksi penduduk membantu dalam perencanaan penyediaan insfrastruktur, seperti pendidikan dan kesehatan. Proyeksi penduduk menyediakan informasi berupa gambaran jumlah penduduk berdasarkan umur untuk beberapa tahun yang akan datang. Sebagai contoh, perencanaan pembangunan sekolah baru, dengan menggunakan proyeksi penduduk, pemerintah dapat mengetahui jumlah anak yang akan mulai bersekolah, dan anak yang akan lanjut ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. 

2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penduduk 

Kebutuhan dasar manusia berupa sandang, pangan dan papan. Pemerintah memerlukan proyeksi penduduk untuk melihat jumlah penduduk di masa depan. Hal ini berguna supaya pemerintah dapat memperkirakan jumlah pangan, air dan perumahan yang dibutuhkan oleh penduduknya. Sebagai contoh, daerah yang susah sumber airnya, biasanya saat musim kemarau mendapatkan bantuan iar bersih dari pemerintah. Dengan menggunakan proyeksi penduduk, pemerintah dapat mengetahui jumlah air bersih yang harus disalurkan dalam 5 tahun kedepan.

3. Penyediaan Lapangan Pekerjaan 

Proyeksi penduduk juga memberikan data dasar berupa jumlah penduduk berdasarkan umur. Data tersebut berguna untuk memperkirakan jumlah kelompok umur muda yang siap bekerja, dan kelompok umur tua yang tidak bisa bekerja lagi karena kematian, ketidakmampuan dan pensiun. Jika jumlah kelompok umur tua lebih sedikit dari pada kelompok umur muda, maka pemerintah perlu membuat perencanaan dan kebijakan untuk memenuhi jumlah lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh kelompok usia muda. Sebagai contoh, program prakerja yang dibuat oleh pemerintah adalah memberikan kelompok umur muda pelatihan keterampilan kerja dan memberikan uang saku setiap bulannya. Hal ini membantu kelompok usia muda mendapatkan bekal keterampilan kerja, sehingga dapat mempermudah dalam mencari pekerjaan.

Populasi atau Jumlah Penduduk
Populasi
Cara Menghitung Proyeksi Penduduk

Metode atau cara menghitung proyeksi yang digunakan, yaitu metode eksponensial, metode geometrik, metode aritmatika, dan doubling time.

1. Metode Eksponensial

Metode eksponensial ini yang paling sering digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk karena harus menghitung jumlah penduduk yang banyak. Metode ini tepat digunakan jika laju pertumbuhan di sebuah wilayah mencapai sekitar 2% setiap tahunnya.

Rumus Metode Eksponensial

Contoh :

Wilayah A memiliki penduduk berjumlah 10.000 jiwa. Kalau pertumbuhan penduduknya sebesar 2% setiap tahun, maka secara eksponensial setelah 25 tahun, berapakah jumlah penduduk wilayah A?

Diketahui : 

Po = 10.000, r = 2% = 0,02, t = 25 tahun, dan e = 2,7182818. 

Berapakah Pn-nya? 

Jawab : 

Pn = Po x eʳͭ

Pn = 10.000 x 2,7182818 0,02 x 25

Pn = 10.000 x 2,7182818 0.5

Pn = 10.000 x 1,648

Pn = 16.480

Jadi, jumlah penduduk wilayah A setelah 25 tahun adalah 16.480 jiwa.

2. Metode Geometrik

Metode geometrik dalam menghitung proyeksi penduduk. Rumusnya adalah:

Pn = Po (1 + r)ͭ

Keterangan:

Pn = Populasi tahun akhir

Po = Populasi tahun awal

r = laju pertumbuhan penduduk

t = Selisih tahun

Contoh :

Wilayah B pada tahun 2020 dihuni oleh 20.000 jiwa. Dengan laju pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 3%, kalau menggunakan metode geometri, berapa kira-kira jumlah penduduk wilayah tersebut pada tahun 2050?

Diketahui : 

Po = 20.000, 

r = 3% = 0,03, dan 

t = 2050 – 2030 = 30 tahun. 

Berapakah Pn-nya?

Jawab :

Pn = 20.000 (1 + 0,03)³°

Pn = 20.000 x 1,03³°

Pn = 20.000 x 2,4272 = 48.544. 

Jadi, jumlah penduduk wilayah B di tahun 2050 adalah 48.544 jiwa.

3. Metode Aritmatika

Metode aritmatika digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk wilayah dengan laju pertumbuhan yang rendah, misalnya di bawah 2%. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Pn = Po (1 + rt)

Keterangan:

Pn = Populasi tahun akhir

Po = Populasi tahun awal

r = Laju pertumbuhan penduduk

t = Selisih tahun

Contoh: 

Wilayah C memiliki populasi penduduk sebanyak 56.000 jiwa pada tahun 2019. Dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,1% per tahun, berapakah jumlah penduduk wilayah tersebut pada tahun 2025?

Karena laju pertumbuhannya rendah, kita menggunakan metode aritmatika.

Diketahui :

Po = 56.000

r = 0,1% = 0,001  

t = 2025 – 2018 = 7 tahun. 

Berapakah Pn-nya?

Jawab :

Pn= Po (1 + rt)

Pn= 56.000 (1 + 0,001 x 7)

Pn= 56.000 (1 + 0,007)

Pn = 56.000 x 1,007 = 56.392

Jadi, pada tahun 2025 penduduk wilayah C diperkirakan sejumlah 56.392 jiwa.

4. Metode Doubling Time

Metode ini digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat di tahun yang akan datang.

Rumus doubling time:

Dt = 70/r 

Keterangan :

Dt = Double times/ 2X lipat

r = rata-rata angka pertumbuhan penduduk setiap tahun.

70 = konstanta

Contoh: 

Pada tahun 2020 wilayah D memiliki populasi 10 juta orang. Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,5%, pada tahun berapakah sekiranya penduduk D akan mencapai 20 juta orang?

Diketahui :

r = 2,5%. 

Jawab :

Dt = 70/r 

Dt = 70/2,5 = 28

Jadi, masa doubling time wilayah D adalah 28 tahun. Selanjutnya, 2020 + 28 = 2048. Penduduk wilayah D menjadi 20 juta jiwa di tahun 2048.

Baca juga :

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Proyeksi Penduduk : Pengertian, Kegunaan dan Cara Menghitungnya"